5 Masalah di Kopling – Mengendarai sepeda motor yang mempunyai kopling manual kebanyakan di rasa lebih enak dalam hal performa. Akselerasi bisa langsung melejit, atau perpindahan gigi bisa lebih halus. Namun, kenikmatan berkendara ini akan terganggu bila terjadi masalah pada kopling motor.
Keberadaan kopling sangat penting pada setiap sepeda motor. Fungsi kopling di sini adalah sebagai pemutus dan menyalurkan tenaga hasil putaran mesin ke bagian transmisi.
Putaran mesin sebaiknya harus di putuskan hubungannya terlebih dahulu saat kita akan melakukan akselerasi maupun deselerasi. Seiring penggunaan, cepat atau lambat kampas kopling motor akan habis karena efek gesekan terus-menerus. Selain itu, kopling setelannya pasti akan berubah karena kampasnya yang mulai aus karena pemakaian.
Kampas Kopling Motor Habis
Kopling bekerja dengan cara bergesekan untuk menyambung dan memutuskan putaran dari mesin ke transmisi. Hampir sama seperti kampas rem, kopling lama-kelamaan bakal aus dan habis akibat penggunaan.
Mengatasinya hanya perlu mengganti kampas kopling dengan yang baru. Tujuannya agar performa mesin motor serta tenaga mesin dapat tersalurkan ke roda dengan baik seperti semula.
Penyebab kenapa kampas kopling ini bisa habis karena faktor pemakaian. Semakin sering kopling di operasikan maka resiko kampas kopling menipis semakin besar.
Terjadi selip kopling
Ciri paling umum yang dapat menjadi pertanda bahwa kampas kopling habis adalah adanya selip pada kopling. Hal ini dapat terjadi karena tenaga putaran mesin tidak dapat di salurkan dengan maksimal ke bagian transmisi motor walaupun tuas kopling sudah di lepas sepenuhnya.
Baca Juga : Berapa Tekanan Angin Ban Motor yang Ideal? Ini Manfaatnya!
Gejala selip kopling akan sangat terasa saat anda menggeber motor dengan kecepatan tinggi akan terdengar suara meraung raung dan tak mampu untuk berakselerasi dengan baik.
Kopling kurang responsif
Gejala umum selanjutnya yang menandakan bahwa kampas kopling sudah aus adalah, saat awal jalan meskipun kopling sudah di lepas motor tidak segera berjalan. Artinya, kopling sudah aus dan kurang responsif. terjadi gesekan yang sangat besar sehingga kopling tidak langsung “menggigit”.
Susah oper gigi perseneling
Karena kampas koplingnya sudah aus dan selip, maka putaran mesin tidak dapat di putuskan dengan baik sehingga untuk mengoper gigi perseneling pun akan susah masuk walaupun tuas kopling sudah Anda tekan hingga mentok grip motor.
Kecepatan maksimumnya menurun
Karena kampas kopling motor aus dan slip. Maka yang terjadi adalah tenaga yang di hasilkan mesin tidak dapat di salurkan dengan sempurna ke bagian transmisi karena adanya loss di bagian kampas koplingnya.
Karena hal inilah membuat kecepatan motor seperti berkurang dan di barengi dengan konsumsi bahan bakar yang boros di banding biasanya. Istilahnya, motor jadi ngeden selama di kendarai.